KOMPLEKS KAMANDUNGAN LOR

Kori Brajanala (Kori Brojonolo) atau Kori Gapit merupakan pintu gerbang masuk utama dari arah utara ke dalam halaman Kamandungan Lor. Gerbang ini sekaligus menjadi gerbang cepuri (kompleks dalam istana yang dilingkungi oleh dinding istana yang disebut baluwarti) yang menghubungkan Jalan Supit Urang dengan halaman dalam istana dan Kawasan Baluwarti. Gerbang ini dibangun oleh Sri Susuhunan Pakubuwono III dengan gaya Semar Tinandu. Semar Tinandu merupakan gerbang yang memiliki atap trapesium, seperti joglo, tanpa tiang dan hanya ditopang oleh dinding yang menjadi pemisah satu kompleks dengan kompleks berikutnya.


Kori Brajanala

Di sisi kanan dan kiri (barat dan timur) dari Kori Brajanala sebelah dalam terdapat Bangsal Wisamarta Tengen dan Bangsal Wisamarta Kiwa, sementara di sisi luarnya (menghadap Jalan Supit Urang) terdapat Bangsal Brajanala Tengen dan Bangsal Brajanala Kiwa. Masing-masing tempat ini berfungsi sebagai lokasi jaga pengawal istana. Selain itu di timur gerbang ini terdapat menara lonceng, dengan lonceng besarnya yang disebut Jam Panggung. Di bagian atas pintu gerbang terdapat sengkalan memet berupa kulit sapi persegi, yang diartikan sebagai Lulang Sapi Siji atau Wolu Ilang Sapi Siji, yang dibaca sebagai tahun 1708 Jawa (1782 Masehi) yang merupakan tahun pembangunan Kori Brajanala oleh Sri Susuhunan Pakubuwono III. Dari halaman ini pula dapat dilihat sebuah menara megah yang disebut dengan Panggung Sangga Buwana (Panggung Songgo Buwono/Menara Songgo Buwono) yang terletak di kompleks berikutnya, Kompleks Sri Manganti Lor.


Kori Kamandungan Lor



Di tengah-tengah kompleks ini hanya terdapat halaman kosong, yang juga merupakan jalan yang biasa dilalui masyarakat umum. Bangunan yang terdapat dalam kompleks ini hanya di bagian tepi halaman. Di sisi timur dan barat halaman ini terdapat barak prajurit, yang pada zaman dulu untuk barak sisi timur digunakan oleh prajurit Kasunanan Surakarta dan barak sisi barat digunakan oleh prajurit KNIL (pada masa Hindia Belanda). Sekarang bangunan-bangunan tersebut berfungsi sebagai kantor-kantor. Di masing-masing sisi halaman Kamandungan Lor terdapat dua gerbang untuk menuju ke kawasan dalam Baluwarti, masing-masing adalah Kori Gapit Wetan dan Kori Gapit Kulon.

Bangunan utama di kompleks ini adalah Kori Kamandungan Lor/Utara (atau disebut juga Balerata), sebuah gerbang dengan teras terbuka yang bagian atasnya dihiasi dengan ukiran besar berwarna biru-putih (dibuat pada masa pemerintahan Sri Susuhunan Pakubuwono X). Di bagian atas gerbang Balerata terdapat gambar bendera merah putih dan bermacam senjata perang, di mana di tengahnya terdapat gambar daun kapas, dan di atasnya terdapat gambar mahkota, gambar tersebut secara keseluruhan disebut Sri Makutha Raja, yang merupakan simbol dari keraton Jawa tempo dulu. Pada dindingnya juga dipasang beberapa kaca pengilon, yaitu sebuah cermin berukuran besar. Di depan sisi kanan dan kiri gerbang yang bernuansa warna biru dan putih ini terdapat dua arca Dwarapala yang dibuat pada tahun 1930.




Kori Gapit Wetan menuju pintu masuk utama bagi wisatawan


Kori Gapit Kulon



Museum Kereta

Di sebelah kiri dan kanan Balerata terdapat los-los sebagai tempat parkir kereta-kereta dan mobil-mobil yang akan dipakai oleh Sri Sunan. Sekarang tempat ini berfungsi sebagai Museum Kereta Keraton. Los-los kereta milik keraton juga terdapat di sebelah barat halaman Kamandungan Lor (melewati Kori Gapit Kulon), tepatnya di sisi utara Kori Talang Paten dan menara pengawas yang disebut Panggung Indra (Panggung Indro/Menara Indro). Lokasi kandang kuda berada di sebelah barat museum kereta, tepatnya di Langen Sari.


Langen Sari tempat bekas kandang kuda-kuda keraton. Masuk ke dalam nanti ada regol (pintu gerbang) lagi. Sudah tidak ada kuda sama sekali, begitu juga ciri khas kandang kuda yang berupa pagar balok-balok besar sudah tidak ada. Penghuni di dalam kampung ini dahulunya adalah para abdi dalem yang mengurusi kuda dan kereta raja, termasuk kusir kereta.


Panggung Indro

Kori Talang Paten sendiri merupakan sebuah gerbang sekunder yang terletak di sebelah barat halaman Kamandungan Lor, yang merupakan salah satu jalan masuk menuju Sasana Narendra, tempat kediaman Sri Sunan yang terletak tidak jauh dari Kompleks Karaton Kilen (kawasan tertutup di sebelah barat Kompleks Kedaton).


Kori Talang Paten dahulu di depan nya terdapat patung malaikat dari marmer ukuran sebesar dua kali ukuran manusia, patungnya sangat indah namun memberi kesan sangat angker, jika lewat di depannya, terutama jika malam hari.

 

TENTANG MERBABU.COM

Merbabu Community atau Komunitas Pecinta Alam Merbabu, berdiri sejak tahun 1984.

Website Merbabu.com hadir sejak tahun 2001, dirintis sejak tahun 1997 dengan domain hosting gratisan.

UNDERCONSTRUCTION

KERATON

CANDI

AIR TERJUN

 

.

.

Copyrights © 2001 - 2017 Merbabu.Com Powered by Propacom