MUSIBAH yang menimpa dua pendaki Merapi, Theophyllus Angga Yudha Irawan alias Lubis (23) warga Gilingan Banjarsari Solo dan Angelica Tambunan (22) asal Medan, terjadi begitu tiba-tiba. Saat keduanya istirahat, sebuah batu berdiameter cukup besar menimpa paha Angga dan pergelangan kaki Angel. Keduanya tidak melihat adanya longsoran dari atas karena suasana berkabut.

"Kejadianya sekitar pukul 10.00 pagi. Tiba-tiba saja ada batu melintas di atas kepala dan menimpa paha saya. Tapi saya baru tahu kalau tulang paha saya patah setelah melihat hasil rontgen," ungkap Angga kepada KRjogja.com, Senin (27/01/2014).

Keduanya mendaki Merapi bersama dua teman kuliahnya, yaitu Ardi Hartoyo (22) dan Rudi Karsono (21), keduanya asal Demangan Baru Yogyakarta. Para mahasiswa semester VIII itu melakukan pendakian untuk mengisi liburan.

Menurut Ardi Hartoyo, mereka mendaki melalui pintu masuk Joglo New Selo, Sabtu (25/1) malam pukul 23.30 WIB. Keesokan harinya sampai puncak. Selanjutnya berniat kembali turun gunung. Namun sesampai kawasan Pasar Bubrah beristirahat lantaran kecapekan.

"Saat itu kami sedang beristirahat. Kemudian dari atas tiba-tiba material Merapi longsor hingga mengenai Yuda dan Angelica. Sedang saya bersama Rudi duduknya agak berjauhan sehingga tidak terkena longsoran," tutur Ardi.

Angga mengalami luka cukup serius. Tulang paha kaki sebelah kanan patah dan harus dioperasi. Sementara Angelica menderita lecet dan bengkak di pergelangan kaki. Meski Angga terluka cukup parah, ia bisa menyeret Angel yang saat itu dalam kondisi panik, ke tempat yang aman. 

Melihat temannya kesakitan, Ardi berteriak meminta tolong kepada pendaki lainnya. Dibantu pendaki, teman Ardi, Rudi, kemudian turun untuk meminta tolong kepada Tim SAR yang berada di posko New Selo.

Sumber :  SKH Kedaulatan Rakyat edisi Selasa 28 Januari 2014.