MERBABU.COM Pendakian Gunung Merapi Merbabu Jawa Tengah
Website in English Website in Nederlands Website Bahasa Indonesia Nature Lovers and Climbers List Photo gallery the Albums of Nature blog merbabu Mailling List Yahoo groups Merbabu Community groups in Facebook Guestbook of Nature Lovers
MENU KIRI

Warga Lereng Merapi Rentan Gangguan Jiwa

 

Pasca erupsi Gunung Merapi 2010, warga terdampak sangat rentan terkena gangguaan jiwa. Sebab, bagi warga yang berada di hunian tetap menempati lingkungan baru dan masih menyisakan trauma akibat dahsyatnya letusan gunung itu.
Gangguan kejiwaan juga ada yang ringan dan berat. Yang ringan, gangguan jiwa bisa dirasakan, seperti kecemasan, susah tidur, tidak nafsu makan dan malas untuk bekerja. Jika gangguan kejiwaan masuk kategori berat bisa menimbulkan kegilaan. "Karena menempati lokasi baru, jika kondisi kejiwaan lemah maka mudah terganggu," kata Kepala Dimas Kesehatan Kabupaten Sleman Mafilindati Nuraini, Kamis (20/2).

 

Hingga akhir 2012, di empat kecamatan di lereng Gunung Merapi, banyak warga yang terdeteksi risiko terkena gangguan kejiwaan. Yaitu di Kecamatan Turi, sebanyak 55 orang, di Pakem ada 22 orang, di Ngemplak ada 88 orang dan di Cangkringan sebanyak 44 orang yang terkena gangguan jiwa resiko berat.
 
Masyarakat yang tinggal di perkampungan baru itu rentan akan mengalami gangguan kejiwaan. Namun jika kejiwaannya matang, risiko mengalami gangguan jiwa kecil.
Tidak hanya warga dewasa, anak-anak dan bayi pun juga rentan terhadap gangguan kejiwaan. Untuk mendeteksi bayi yang belum bisa berbicara dan terganggu kejiwaannya bisa dilihat dari tingkah bayi. Seperti sering rewel, menangis, serta susah makan. Apalagi jika pola asuhnya salah dan membuat bayi tidak nyaman.
 
Ia menambahkan, agar gangguan jiwa tidak berisiko besar, maka ada pelatihan terapi kejiwaan di lokasi-lokasi hunian tetap lereng Merapi. Yaitu sudah dikaderkan sebanyak 40 orang di setiap kecamatan wilayah erupsi di lereng Merapi.
 
Tugas para kader itu, kata dia, melayani masyarakat setempat cara penanganan gangguan kejiwaan. Juga mendeteksi secara dini adanya gangguan itu.
"Jika ada warga yang terdeteksi terkena gangguan kejiwaan jiwa dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit," kata Mafilindati.
 
Selain itu, desa- desa di Sleman juga dicanangkan menjadi desa tanggap kesehatan jiwa. Program itu sudah dimulai sejak 2011 yang lalu. Saat ini sudah 11 desa yang mencanangkan program itu. Targetnya, pada 2015, semua desa sudah menjadi desa tanggap kesehatan jiwa.
 
Menurut Tri Novita Herdalena, psikolog yang bertugas di Dinas Kesehatan Sleman, gangguan kejiwaan bisa terjadi pada siapa saja. Tidak memandang usia dan status sosial mereka. Warga bisa berkonsultasi ke psikolog yang sudah disediakan.
"Bisa berkonsoltasi mengenai problem hidup dari segi managemen waktu antara kerja dan keluarga, masalah rumah tangga, juga masalah pekerjaan," kata dia.
 
Sumber : TEMPO.CO – Kam, 21 Feb 2013

 

Kategori Artikel Merbabu.Com :

Headline Artikel Bebas :

Mirip kisah Pendaki yang sering hilang di G.Argopuro : Cerita Pria di Brebes, Tenggelam 16 Jam dan Diajak Wanita ke Istana
Misteri Mbah Syarif
Video Titik Peradaban masa lalu keraton Yogya
Video Taman Nasional Komodo
Januari : Hujan sehari-hari
Penutupan Taman Nasional Gede Pangrango
Ratusan orang upacara "sadranan" di lereng Merapi
Keraton Yogyakarta kembali gelar Labuhan Merapi
Outfest 2015, pameran outdoor sport terbesar
Kebakaran Gunung Merbabu Pendakian ditutup
Kemarau Waspadai Kebakaran Merbabu dan Merapi
Tarif Baru Pendakian Gunung Merbabu
Gempa di Merbabu
Wisatawan Sumut turun karena Sinabung meletus
Hewan Liar turun gunung Kelud
Anggota Mapala Unnisula Meninggal di Merbabu
Tiga Pendaki disambar Petir di Gn.Sundoro
Tertimpa Batu Besar di Puncak Merapi
Penutupan Multiply.com
Pendaki tersesat karena cuaca ekstrim di Merbabu

Unable to open RSS Feed http://www.antaranews.com/rss/warta-bumi with error HTTP ERROR: 301, exiting

Banner Kanan
 
 
 
 
 

 
Banner Bawah

HOME  -  ARTIKEL  JAWA BARAT  -  JAWA TENGAH  -  JAWA TIMUR  -  LUAR JAWA -  BLOG MERBABUCOM  -  PHOTO GALLERY