Cara Menulis Artikel Gunung
Seorang Pendaki Gunung setelah mendaki biasanya ada yang membuat catatan perjalanan selanjutnya diposting di media sosial atau di webblog miliknya. Kebiasaan ini bisa berkembang menjadi sebuah hobby baru untuk menulis artikel. Apabila dikembangkan tidak tertutup kemungkinan menjadi seorang penulis yang profesional.
Diawali dengan catatan perjalanan Pendakian Gunung, sebuah kisah pengalaman nyata yang informasinya sangat bermanfaat bagi pendaki yang lain. Tentu saja penulisannya tidak sebagus novel Harry Potter dan mungkin alur ceritanya kurang menarik, tetapi lebih berupa informasi yang aktual, seperti kondisi jalur terbaru, angkutan umum, tempat mata air dll,
Ada Pendaki yang suka menuliskan ungkapan perasaan hatinya selama dalam perjalanan, diawali dengan cerita rinci mulai dari rencana pendakian, sms-an dan janjian untuk mendaki bersama. Percakapan ketika janjian mendaki gunung ditulis secara lengkap.
Ketika berada di terminal pun diceritakan kondisi terminal secara lengkap, dan ketika makan di warung pun mereka bercerita tidak hanya tentang makanannya tapi juga profil penjualnya. Pembaca akan terbawa mengikuti suasana hati penulisnya. Informasi penting tentang gunung kadang malah kurang diperhatikan.
Model penulisan seperti ini biasanya bisa menjadi sangat panjang, hingga penulisnya sendiri kewalahan dan membuat artikelnya bersambung. Sebagai penulis amatir tentu pembaca memahaminya, bahkan sebagai teman mereka memuji hingga ikut terharu dengan ceritanya.
Awal yang bagus untuk menulis adalah keberanian untuk menuangkan hal-hal yang ada dipikiran menjadi sebuah kata-kata dalam bentuk tulisan.
Gaya penulisan yang unik akan membuat artikel kita berbeda dengan yang lain. sehingga mereka yang ingin copy paste bisa berpikir dua kali. Mereka yang senang dengan cara penulisan kita, tentunya akan selalu menunggu artikel-artikel berikutnya.
Sekarang ini banyak tulisan asli pendaki gunung yang beredar di internet, dengan gaya bahasa yang bebas bahkan tanpa aturan penulisan yang baku. Sebagai penulis pemula tidak perlu memikirkan tata bahasa terutama karena tulisan