AYAM HUTAN
Ayam hutan ini mempunyai ukuran agak besar, panjang ayam jantan 70 cm dan ayam betina 42 cm. Ayam jantan mempunyai jengger, gelambir dan muka merah. Bulu tengkuk, penutup ekor dan bulu primer berwama biru perunggu. Mantel coklat beragam dan mempunyai bulu ekor panjang. Penutup sayap hitam kehijauan berkilau.
Tubuh bagian bawah hijau gelap. Ayam betina berwama coklat suram, dengan variasi wama hitam pada leher dan tengkuk. Mata berwama merah, kaki berwama abu-abu kebiruan. Ayam ini merupakan nenek moyang ayam peliharaan. Ayam ini mengalami domestikasi menjadi ayam kampung.
Ayam hutan kadang-kadang bersifat soliter, kadang berkumpul dengan ayam-ayam betina atau ayam jantan lainnya. Mempunyai kebiasaan menghabiskan sebagian besar waktunya dengan mengkais-kais tanah dengan kakinya yang kuat untuk mencari makan, dan juga berjalan-jalan di tanah. Aktivitas dilakukan pada pagi hari dan sore hari, bila malam ayam bertenggerdi atas pohon untuk beristirahat.
Ayam betina bertelur 4-5 butir telur berwama putlh kemerahan. Pengeraman telur dilakukan oleh ayam betina. Waktu pengeraman 21 -25 hari. Sarang dibuat dari jerami dan ranting-ranting pohon, diletakkan di atas tanah.
Ayam mencari pakan di atas tanah dengan mengkais-kais tanah. Makanannya berupa buah-buahan, biji-bijian; Insecta dan hewan-hewan kecil. Banyak dijumpai di Sumatera sampai ketinggian 900 m tersebar di Jawa. Jarang terdapat di dataran rendah.
Daftar Pustaka :
- Ekologi Jawa dan Bali terbitan Prenhallindo.
- The Indonesian Environment Al manac terbitan PT. Multi Kirana Pra tama.
- Panduan Satwa KRKB Gembira loka.
- Mari Mengenal Taman Nasional di Jawa Timur terbitan Galeri Wacana.
Photo Sumber Google