Ditemukan Dua Pendaki yang hilang di Merbabu

Dua pendaki asal Dusun Cuntel RT 1 RW 1 Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Guguh Ardi Saputro (17th) dan Setyanto (18th ) berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan setelah dinyatakan hilang kontak pada Senin (13/5) sekitar pukul 10.00 WIB. Sebelumnya diketahui, keduanya bermaksud hendak melakukan pendakian ke Gunung Merbabu untuk keperluan mencari jalur pendakian baru.

"Guguh dan Setyanto naik Senin (13/5) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari melalui basecamp Merbabu Manunggal Pecinta Alam (Manggala) yang berlokasi di Dusun Cuntel, Kopeng. Hanya saja, ketika hendak turun melalui jalur Selo, mereka terjebak kabut tebal dan putus kontak dengan petugas basecamp," kata Koordinator SAR Kecamatan Getasan, Agus Surolawe, Selasa (14/5) pagi.
 
Pihaknya bersama tim SAR gabungan meliputi SAR Manggala, SAR Bumi Serasi (Buser) Kabupaten Semarang, Basarnas Jawa Tengah Kantor SAR Semarang dibantu relawan dari Desa Kopeng dan anggota Polsek serta Koramil Getasan kemudian berinisiatif melacak keberadaan dua pendaki yang merupakan anggota kelompok pecinta alam Manggala melalui jalur darat.
 
"Senin (13/5) malam ada dua tim pencarian yang naik, tetapi tidak berhasil menemukan yang bersangkutan. Tim selanjutnya memutuskan untuk turun ke basecamp karena tidak membawa bekal dan peralatan yang memadai. Pencarian kemudian dilanjutkan Selasa (14/5) pagi," ujarnya.
 
Setelah menyusuri jalur Selo Boyolali, tim gabungan akhirnya berhasil menemukan posisi Guguh dan Setyanto. Keduanya ditemukan di Dusun Bentroan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. "Kami berhasil menemukan kedua pendaki setelah berhasil memperoleh sinyal telepon selular dan bisa berkomunikasi dengan mengirimkan sejumlah pesan pendek," jelas Joko Susilo (35), relawan asal Desa Kopeng yang ikut melakukan pencarian bersama tim SAR.
 
Sesampainya di basecamp Manggala, para pendaki langsung mendapatkan pasokan air mineral dan pemeriksaan kesehatan. Ketika ditanya wartawan, Guguh mengungkapkan, dirinya bersama Antok (panggilan Setyanto-red) berhasil sampai puncak Gunung Merbabu tepatnya di puncak Kenteng Songo, Senin (13/5) sekitar pukul 14.00 WIB. Perjalanan turun menuju basecamp Selo terpaksa diurungkan menyusul jarak pandang yang terbatas serta jalur pendakian yang licin pascahujan seharian.
"Saat jalan turun sejauh dua kilometer kami terjebak kabut, jarak pandang sangat terbatas dan tahu-tahu posisi kami sudah di depan jurang. Kami berdua kemudian memilih mendirikan tenda untuk bertahan sembari menunggu bantuan datang," ungkap Guguh.
 
Ditambahkan Koordinator SAR Kecamatan Getasan, Jalur Cuntel sekarang memang menjadi favorit bagi pendaki Merbabu. Terlepas dari itu, pihaknya menghimbau kepada pendaki untuk tidak memaksakan diri melakukan perjalanan naik jika kondisi alam tidak memungkinkan.
 
"Alam sulit ditebak, yang jelas kita harus tetap waspada dan jangan mengabaikan apalagi meninggalkan peralatan standar kelengkapan pendakian termasuk radio komunikasi. Jika ragu dan masuk kategori pemula, saya sarankan untuk mengajak rekan atau pemandu yang mengetahui medan," tambah Agus Surolawe.
 
Sumber : suaramerdeka.com 14 mei 2013

TENTANG MERBABU.COM

Merbabu Community atau Komunitas Pecinta Alam Merbabu, berdiri sejak tahun 1984.

Website Merbabu.com hadir sejak tahun 2001, dirintis sejak tahun 1997 dengan domain hosting gratisan.

UNDERCONSTRUCTION

KERATON

CANDI

AIR TERJUN

 

.

.

Copyrights © 2001 - 2017 Merbabu.Com Powered by Propacom