Kemarau Waspadai Kebakaran Merbabu dan Merapi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali melakukan pengawasan ekstra pada Gunung Merapi dan Merbabu. Pasalnya, memasuki musim kemarau ini, rawan terjadi kebakaran di Merapi dan Merbabu. Kasi Kedaruratan dan Komandan Sar BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo menyatakan, selain melakukan pengawasan ekstra, pihaknya pun melakukan sosialisasi kepada para pendaki Merapi maupun Merbabu agar tidak membuang puntung rokok sembarangan dan membuat api unggun. Jika nekat membuat api unggun, pastikan api itu dimatikan sebelum turun gunung.
Adanya api atau percikan api saat musim kemarau, dapat berresiko membuat kebakaran hebat di Merapi ataupun Merbabu. "Hampir semua titik di lereng Merapi dan Merbabu rawan terjadi kebakaran. Sosialisasi dan pengawasan sudah kami lakukan sejak Agustus kemarin. Para pendaki kooperatif, jadi kondusif,” tutur Yoyok, biasa ia disapa.
Ia menuturkan, bencana kebakaran beberapa kali telah terjadi di Merapi dan Merbabu. Namun bila berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, kebakaran lebih sering terjadi di Gunung Merbabu. Hampir setiap tahun terjadi kebakaran di gunung tersebut. Penyebabnya, selain karena alam juga karena api unggun yang dibuat para pendaki. "Kami juga telah mengimbau kepada pendaki jika melihat ada api di sekitar ranting kering harap segera dimatikan."
Pihaknya mencatat, selama Agustus kemarin, ada lebih dari 7.000 pendaki yang melakukan pendakian ke Merapi dan Merbabu. Kebanyakan naik pada 17 Agustus lalu untuk menggelar upacara 17-an kemerdekaan RI di puncak Merapi dan Merbabu.