Gempa di Merbabu

Warga sekitar lereng Gunung Merbabu pada Senin 17 Februari lalu, dikagetkan dan ketakutan mendengar suara tanah bergerak yang menimbulkan suara dentuman dan gerakan bumi seperti gempa di sekitar lereng Gunung Merbabu, Jawa Tengah. 

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Surono menjelaskan fenomena itu disebut rayapan di tanah mencari keseimbangan baru.

Fenomena ini kerap terjadi di sekitar gunung api atau di kontur tanah tak stabil. "Dan, biasanya terjadi saat musim hujan," jelasnya saat dihubungi Rabu (19/2).

Hal ini biasanya terjadi di sekitar gunung api seperti Merbabu karena di sekitar gunung ini biasanya mengandung lapisan endapan sisa erupsi. Saat hujan deras tiba dalam waktu lama, tanah di permukaan endapan ini akan menyerap air hujan itu. Tanah yang mudah menyerap air (tanah lolos air tinggi) tersebut akan semakin berat karena ada bobot tambahan dari air.

Lalu terjadilah kontak antara tanah tanah lolos tinggi dengan tanah tidak lolos air (kedap air) di bagian bawah. "Kontak ini menimbulkan pelicinan, gerakan. Terjadilah gerakan tanah yang disebut rayapan tadi," jelas Surono.

Ada beberapa gejala yang biasanya menyertai rayapan, yakni ada retakan-retakan tanah dan amblesan. Dalam bentuk blok tanah yang besar, proses ini akan menimbulkan bunyi dan gerakan dahsyat.

"Gerakan tanah yang paling besar yang saya catat itu di Pulau Samosir. Warga di sana sampai ketakutan dan mengungsi karena dikira Samosir mau ambles," jelasnya.

Namun, Surono memastikan bahwa gerakan tanah di sekitar gunung api itu tidak terkait dengan aktivitas gunung yang bersangkutan. "Ini fenomena alam biasa dan sering terjadi di Tanah Air," kata dia.

Sumber : Suara Merdeka.Com 20 feb 2014

 

TENTANG MERBABU.COM

Merbabu Community atau Komunitas Pecinta Alam Merbabu, berdiri sejak tahun 1984.

Website Merbabu.com hadir sejak tahun 2001, dirintis sejak tahun 1997 dengan domain hosting gratisan.

UNDERCONSTRUCTION

KERATON

CANDI

AIR TERJUN

 

.

.

Copyrights © 2001 - 2017 Merbabu.Com Powered by Propacom