Pendaki tersesat karena cuaca ekstrim di Merbabu

Cuaca extrem yang terjadi di kawasan Gunung Merapi-Merbabu sejak beberapa hari ini, sangat membahayakan bagi para pendaki yang tidak hafal dengan medan. Bagaimana tidask? Selama cuaca extrem seperti kabut tebal, hujan dan angin, banyak sekali laporan yang masuk berkaitan dengan pendaki yang tersesat.

Komandan SAR Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo mengatakan, kabut tebal dan angin mengakibatkan pendaki kesulitan untuk mencari jalur pendakian resmi. Karena panik, pendaki biasanya mencari jalan lain yang bukan merupakan jalur pendakian resmi. Parahnya lagi, jalur yang dipilih berupa jurang dan tanah labil sehingga mudah longsor.
 
“Ini yang seringkali mengakibatkan para pendaki tersesat, makanya sebelum melakukan pendakian, apalagi bagi pendaki pemula, mereka harus mengetahui karakteristik Merapi dan Merbabu,” ungkap Kurniawan Fajar saat ditemui di Markas SAR Boyolali, Selasa (28/5).
 
Dijelaskan untuk kawasan Merbabu sendiri, pendaki wajib mewaspadai jurang yang tidak nampak. Pasalnya, jurang yang ada di wilayah Merbabu seringkali tertutup oleh semak-semak. Selain itu, bila sampai di wilayah Sabana, pendaki wajib mewaspadai adanya kabut tebal yang sewaktu-waktu muncul. Sementara untuk wilayah Merapi, dengan kondisi cuaca yang extrem, bahaya yang muncul adalah tanah longsor dan asap sulfatara.
 
“Untuk Merapi, kami sarankan pendakian hanya sampai Pasar Bubrah, bila nekat sampai puncak harus waspada dengan asap sulfatara dan belerang,” imbuh Kurniawan.
 
Disisi lain, Kapolsek Boyolali, AKP Suparma, mengimbau, sebelum melakukan pendakian, diminta untuk melakukan persiapan, seperti meliputi kesiapan fisik maupun perbekalan. Menurut Kapolsek persiapan yang matang sangat penting demi keselamatan para pendaki itu sendiri. Perhitungan perbekalan setidaknya cukup beberapa hari yang dibutuhkan untuk pendakian. Selain itu, kondisi fisik yang prima juga menjadi catatan penting syarat pendakian. Jangan sampai saat mendaki fisik menjadi drop hingga akhirnya terpaksa dievakuasi oleh tim SAR maupun relawan.
 
“Kami imbau kalau tanpa persiapan maupun bekal yang cukup, lebih baik tidak usah mendaki karena sangat berbahaya,” ungkap Kapolsek.
 
Sumber : Timlo.net  28 mei 2013

TENTANG MERBABU.COM

Merbabu Community atau Komunitas Pecinta Alam Merbabu, berdiri sejak tahun 1984.

Website Merbabu.com hadir sejak tahun 2001, dirintis sejak tahun 1997 dengan domain hosting gratisan.

UNDERCONSTRUCTION

KERATON

CANDI

AIR TERJUN

 

.

.

Copyrights © 2001 - 2017 Merbabu.Com Powered by Propacom